Cara Menghindari Signal Palsu

15 Okt 2009

Salah satu kekurangan tehnikal indicator dan charting grafik adalah kurang bisa mendeteksi signal palsu tampilan grafik dan tehnikal indicator seolah-olah sudah menunjukan overbought misalnya. Tapi pada kenyataanya harga terus melambung tinggi seolah sudah tidak peduli lagi pada segala macam aturan standart. 
Keunggulan tehnik analisa Range point adalah bisa mengantisipasinya sehingga kita tidak termakan jebakan market atau Bandar. Memang tidak ada bukti nyata bahwa ke empat pasangan major pairs tersebut berkaitan tetapi berdasarkan dari pengalaman dan pengamatan semua menunjukan bahwa memang ada kaitannya. Posisi ideal adalah saat kedua pasangan pairs tersebut sudah konfirm.
Contoh: Anda open posisi sell EURO-USD lalu perhatikan lawannya misalnya USD-JPY. Pada saat EURO-USD reversal seharusnya USD-JPY juga mengalami reversal pula. Jika anda entry pada saat sudah terjadi hal demikian bisa hampir dipastikan 99% anda pasti menang mengantongi paling sedikitnya 10 point. Yang harus diingat adalah tidak selamanya misalnya EURO-USD berlawanannya dengan USD-JPY bisa jadi EURO-USD berlawanan dengan USD-CHF. Pokoknya salah satu diantara 2 pairs tersebut. Seandainya terjadi hal yang abnormal misalnya, justru EURO-USD berlawanan dengan GBP-USD maka saya sarankan wait and see dulu mungkin pasar / Bandar sedang merencanakan sesuatu hal. Hal tersebut tidak akan anda dapatkan kalau hanya mengandalkan chart grafik atau tehnikal indicator. Prinsip keseimbangan
Ke 4 major pair tersebut selamanya berusaha saling menseimbangkan hal ini tidak bisa dijelaskan perkata saya harap anda bisa membacanya. Cara membacanya adalah berpikirlah secara logika jangan terfokus hanya kepada salah satu pasangan mata uang saja.

semoga bermanfaat


Digg Technorati del.icio.us Stumbleupon Reddit Blinklist Furl Spurl Yahoo Simpy