tetang legalitas, keuntungan & modal

7 Agu 2009

Legalitas Perdagangan valas dikatagorikan sebagai perdagangan berjangka (Future Trading) yang di Indonesia dilaksanakan oleh BBJ (Bursa Berjangka Jakarta/Jakarta Futures Exchange) dan diawasi oleh BAPPEBTI atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. Selain valas produk-produk lain yang dimainkan dalam bursa berjangka adalah komoditi seperti CPO, kopi robusta, kakao dan emas serta Index Gabungan Saham seperti IHSG, Nikkei 225, Kospi 200 dan Hang Seng 33. Perusahaan future trading yang resmi pasti memiliki ijin Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) dari BAPPEBTI dan Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB) dari BBJ. Jika perusahaan tempat anda berinvestasi tidak memiliki keduanya, anda boleh mempertanyakan legalitas perusahaan tersebut. Keuntungan dan Modal Bermain valas (dan semua perdagangan berjangka) memiliki keunikan tersendiri dibandingkan bermain saham. Dalam bermain saham satu-satunya cara untuk mendapat untung adalah untuk membeli di harga rendah dan menjual saat harga menanjak naik. Dalam valas anda juga seperti itu tetapi ada opsi lain yaitu untuk menjual lebih dahulu (sell new) saat harga tinggi dan membeli saat harga turun (buy liquid). Sehingga istilah harga murah atau harga mahal tidak begitu berarti lagi karena yang terpenting adalah fluktuasi naik turunnya. Semakin berfluktuasi mata uang tersebut semakin banyak kesempatan untuk mengambil untung (atau memperbaiki kerugian). Pasar valas buka 24 jam. Pasar mulai buka senin dini hari di Jepang. Beranjak siang saat di Jepang sudah sore, Inggris membuka pasar dan melanjutkan pasar. Estafet berlanjut sewaktu malam, Amerika Serikat mulai bertransaksi hingga dini hari besok pagi kembali di Jepang. Pasar baru benar-benar tutup pada sabtu dini hari. Sabtu dan minggu adalah saatnya beristirahat (atau jantungan kalau ada open position). Modal membuka transaksi butuh minimal 1 lot atau US$ 1.000. Umumnya perusahaan valas di Indonesia menerapkan sistim fixed rate Rp 6.000 atau Rp. 7.000 per US$. Sehingga 1 lot hanya bernilai Rp. 6 juta atau Rp. 7 juta saja dan bukan Rp. 9 juta jika mengikuti floating rate. Tetapi tentu saja keuntungannya juga dikalikan Rp 6.000. Untuk investasi US$ 1.000 saja tidak cukup dan karena sangat beresiko saat terjadi swing. Biasanya perusahaan mensyaratkan investasi minimal 5 lot (Rp. 30 juta) atau 10 lot (Rp. 60 juta). Mata uang yang biasa ditransaksikan adalah: • EUR/USD (Euro) • GBP/USD (Poundsterling) • AUD/USD (Australian Dollar) • USD/JPY (Yen) • USD/CHF (Swiss Franc) Nilai mata uang suatu negara biasanya menggambarkan keadaan perekonomian negara tersebut. Harga yang terlalu kuat atau lemah akan berakibat buruk bagi negara tersebut. Maka dari itu apabila ada fluktuasi yang besar biasanya akan ada koreksi harga untuk menyeimbangkan. Saat harga sudah turun terlalu banyak, tentu akan naik lagi. Saat sudah terlalu tinggi maka akan turun. Bila itu tidak terjadi maka pastilah ada peristiwa besar dengan negara itu seperti


Digg Technorati del.icio.us Stumbleupon Reddit Blinklist Furl Spurl Yahoo Simpy